BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Aspek
teknis dan manajemen operasi merupakan lanjutan dari aspek pemasaran. Kegiatan
ini timbul apabila sebuah gagasan usaha/proyek yang direncanakan telah
menunjukan peluang yang cukup cerah dilihat dari segi pemasaran. Aspek pokok
yang perlu di bahas dari aspek teknis produksi, antara lain masalah lokasi,
luas produksi , proses produksi, peralatan yang di gunakan, serta lingkungan
yang berhubungan dengan proses produksi. Dalam manajemen operasi, yang perlu
mendapatkan perhatian adalah masalah perencanaan, pengorganisasian, pengadaan
tenaga kerja, pengarahan pekerjaan, dan pengawasan.
Dalam
usaha melaksanakan proyek / usaha yang telah dinyatakan feasible untuk di
kembangkan, peran manajemen tidak dapat di abaikan untuk keberhasilan dari
usaha tersebut. Bagaimanapun baiknya prospek dari gagasan usaha / proyek yang
dilaksanakan, tanpa didukung oleh manajemen yang baik, tidak mustahil akan
mengalami kegagalan. Berdasarkan pada masalah ini pula perlu di uraikan disini tugas-tugas
penting yang perlu dilaksanakan agar tujuan yang telah tercantum dalam studi
kelayakan dapat tercapai.
Pada
umumnya tujuan yang tercantum pada studi kelayakan adalah tujuan makro yang
masih perlu untuk dijabarkan dalam bentuk mikro sehingga jelas apa yang akan
dikerjakan. Berdasarkan pada uraian ini, tugas pokok yang harus dilaksanakan
adalah menyangkut dengan fungsi manajemen, antara lain Perencanaan,
Pengorganisasian, Pengadaan tenaga kerja, Pengarahan pekerjaan, dan pelaksanaan
pengawasan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen
Operasi
A.1. Perencanaan
Tujuan
dari gagasan usaha / proyek adalah untuk mendapatkan keuntungan atau manfaaat
sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam studi kelayakan. Untuk mencapai
tujuan ini masih perencanaan secara menyeluruh beserta kebijakan yang
diperlukan, disamping perlu adanya pedoman kerja agar para karyawan mengetahui
apa yang akan dikerjakan.
Langkah
selanjutnya, perlu ditetapkan suatu program kerja untuk mencapai tujuan yang
telah di tetapkan serta menyusun kegiatan-kegiatan yang diperlukan dan
dijabarkan dalam bentuk angka-angka, baik dalam bentuk kuantitas, maupun dalam
bentuk nilai yang dituangkan dalam anggaran perusahaan.
Perencanaan
dalam anggaran perusahaan juga harus dilakukan sebaik mungkin, seperti membuat
anggaran pembelian, anggaran produksi, anggaran penjualan dan anggaran lainnya
disesuaikandengan kebutuhan dari
masing-masing usaha / proyek yang dijalankan. Perencanaan dari masing-masing
anggaran juga harus direncanakan secara mendetail, seperti halnya anggaran
pembelian bahan, bahan apasaja yang akan dibeli, berapa jumlah pembelian bahan
pada setiap pembalian, berapa harga dari masing-masing bahan, siapa yang
menangani masalah pembelian, dan bagaimana masalah pengangkutannya, pergudangan,
dan lain-lain.
Perencanaan
dalam bidang pengadaan karyawan disesuaikan dengan rencana proses produksi,
kegiatan apa saja yang akan dilakukan, persyaratan apa saja yang diperlukan dan
berapa jumlah karyawan. Berapa jumlah pimpinan yang diperlukan di sesuaikan
dengan jenis pekerjaan sertan persyaratan yang dikehendaki sesuai dengan studi
kelayakan bisnis yang disusun.
Demikian
pula dalam perencanan dalam bidang produksi, perlu direncanakan jumlah barang
yang akan diproduksi, standar kualitas yang ingin dicapai , bahan baku yang diperlukan dan
berbagai syarat lainnya. Dipihak lain, yang perlu mendapat perhatian dalam
produksi antara lain abahan mentah yang telah dibeli kapan diperoses, siapa
yang melaksanakan proses ini, fasilitas apa yang diperlukan dalam
pelaksanaannya, dan faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan baik dilihat
dari segi kwalitas, kuantitas, maupun dilihat dari keselamatan kerja para
karyawan.
Perencanaan
dalam penjualan yang perlu di buat, antara lain jumlah barang yang akan di
jual, bentuk peromosi yang diperlukan, cara-cara pendistribusian barang, penetapan
harga, daerah penjualan, masalah pengangkutan, masalah pergudangan, dan biaya
penjualan. Dalam masalah ini, yang perlu mendapatkan perhatian antara lain
rencana penjualan, jumlah permintaan, kwalitas barang yang di kehendaki,
saluran pemasaran, dan sistem pembayaran. Bab III