Minggu, 03 Februari 2013

Penilaian suatu proyek




BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang

            Aspek teknis dan manajemen operasi merupakan lanjutan dari aspek pemasaran. Kegiatan ini timbul apabila sebuah gagasan usaha/proyek yang direncanakan telah menunjukan peluang yang cukup cerah dilihat dari segi pemasaran. Aspek pokok yang perlu di bahas dari aspek teknis produksi, antara lain masalah lokasi, luas produksi , proses produksi, peralatan yang di gunakan, serta lingkungan yang berhubungan dengan proses produksi. Dalam manajemen operasi, yang perlu mendapatkan perhatian adalah masalah perencanaan, pengorganisasian, pengadaan tenaga kerja, pengarahan pekerjaan, dan pengawasan.
         Dalam usaha melaksanakan proyek / usaha yang telah dinyatakan feasible untuk di kembangkan, peran manajemen tidak dapat di abaikan untuk keberhasilan dari usaha tersebut. Bagaimanapun baiknya prospek dari gagasan usaha / proyek yang dilaksanakan, tanpa didukung oleh manajemen yang baik, tidak mustahil akan mengalami kegagalan. Berdasarkan pada masalah ini pula perlu di uraikan disini tugas-tugas penting yang perlu dilaksanakan agar tujuan yang telah tercantum dalam studi kelayakan dapat tercapai.
         Pada umumnya tujuan yang tercantum pada studi kelayakan adalah tujuan makro yang masih perlu untuk dijabarkan dalam bentuk mikro sehingga jelas apa yang akan dikerjakan. Berdasarkan pada uraian ini, tugas pokok yang harus dilaksanakan adalah menyangkut dengan fungsi manajemen, antara lain Perencanaan, Pengorganisasian, Pengadaan tenaga kerja, Pengarahan pekerjaan, dan pelaksanaan pengawasan.





BAB II
PEMBAHASAN

A.      Manajemen Operasi
A.1.   Perencanaan
         Tujuan dari gagasan usaha / proyek adalah untuk mendapatkan keuntungan atau manfaaat sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam studi kelayakan. Untuk mencapai tujuan ini masih perencanaan secara menyeluruh beserta kebijakan yang diperlukan, disamping perlu adanya pedoman kerja agar para karyawan mengetahui apa yang akan dikerjakan.
          Langkah selanjutnya, perlu ditetapkan suatu program kerja untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan serta menyusun kegiatan-kegiatan yang diperlukan dan dijabarkan dalam bentuk angka-angka, baik dalam bentuk kuantitas, maupun dalam bentuk nilai yang dituangkan dalam anggaran perusahaan.
         Perencanaan dalam anggaran perusahaan juga harus dilakukan sebaik mungkin, seperti membuat anggaran pembelian, anggaran produksi, anggaran penjualan dan anggaran lainnya disesuaikandengan  kebutuhan dari masing-masing usaha / proyek yang dijalankan. Perencanaan dari masing-masing anggaran juga harus direncanakan secara mendetail, seperti halnya anggaran pembelian bahan, bahan apasaja yang akan dibeli, berapa jumlah pembelian bahan pada setiap pembalian, berapa harga dari masing-masing bahan, siapa yang menangani masalah pembelian, dan bagaimana masalah pengangkutannya, pergudangan, dan lain-lain.
        Perencanaan dalam bidang pengadaan karyawan disesuaikan dengan rencana proses produksi, kegiatan apa saja yang akan dilakukan, persyaratan apa saja yang diperlukan dan berapa jumlah karyawan. Berapa jumlah pimpinan yang diperlukan di sesuaikan dengan jenis pekerjaan sertan persyaratan yang dikehendaki sesuai dengan studi kelayakan bisnis yang disusun.
        Demikian pula dalam perencanan dalam bidang produksi, perlu direncanakan jumlah barang yang akan diproduksi, standar kualitas yang ingin dicapai , bahan baku yang diperlukan dan berbagai syarat lainnya. Dipihak lain, yang perlu mendapat perhatian dalam produksi antara lain abahan mentah yang telah dibeli kapan diperoses, siapa yang melaksanakan proses ini, fasilitas apa yang diperlukan dalam pelaksanaannya, dan faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan baik dilihat dari segi kwalitas, kuantitas, maupun dilihat dari keselamatan kerja para karyawan.
        Perencanaan dalam penjualan yang perlu di buat, antara lain jumlah barang yang akan di jual, bentuk peromosi yang diperlukan, cara-cara pendistribusian barang, penetapan harga, daerah penjualan, masalah pengangkutan, masalah pergudangan, dan biaya penjualan. Dalam masalah ini, yang perlu mendapatkan perhatian antara lain rencana penjualan, jumlah permintaan, kwalitas barang yang di kehendaki, saluran pemasaran, dan sistem pembayaran. Bab III